Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perawatan dan perbaikan kapal tongkang

 BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang



Kapal tongkang atau poton adalah suatu jenis kapal yang memiliki lambung datar atau bahkan terlihat seperti suatu kotak besar yang mengapung. kapal tongkang ini diproduksi dengan bahan baku plat baja. Kapal tongkang tidak memiliki mesin sendiri atau tanpa baling-baling. Sehingga untuk dapat  berjalan harus dibantu dengan cara ditarik oleh kapal tunda biasa juga disebut tugboat sebagai penggerak kapal tongkang. Kapal tongkang digunakan untuk mengangkut barang dengan kapasitas besar dan berat seperti minyak sawit, batu bara, pasir atau batu.

  Kapal tongkang mempunyai bagian-bagian seperti lambung kapal (hull), deck, double bollard dan fender dan manhole. Lambung adalah badan dari perahu atau kapal. Lambung kapal mempunyai daya apung yang mencegah kapal dari tenggelam. Rancang bangun lambung kapal merupakan hal yang penting dalam membuat kapal karena akan mempengaruhi stabilitas kapal, kecepatan, dan kedalaman yang diperlukan dalam kaitannya dengan kolam pelabuhan yang akan disinggahi serta kedalaman alur pelayaran.

Lambung kapal merupakan bagian dari kapal yang sering mengalami kerusakan disebabkan oleh bagian lambung kapal ini berkontak langsung dengan air laut mengakibatkan mudahnya terjadi korosi. Hal ini dapat mengakibatkan plat pada lambung kapal menjadi tipis memudahkan terjadinya kebocoran pada lambung kapal dan mengakibatkan kapal tenggelam. Selain itu hal yang sering terjadi pada lambung kapal ialah ditumbuhi lumut dan karang hal ini dapat mempengaruhi stabilitas kapal saat belayar.

Karena itu PT Kapuas Armada Sarana yang terletak di Kalimatan Barat. Menyediakan jasa perawatan dan perbaikan untuk mencegah dan menghambat lajunya korosi, lumut, karang pada lambung kapal. Dengan cara melakukan sandblasting untuk penghilangan karat. Selain itu pada perawatan dan perbaikan lambung kapal juga dilakukan Air Pressure Test. Untuk mengecek kebocoran pada lambug kapal agar dapat melakukan perbaikan setelah mengetahui daerah kebocoran. 

Peran penting jasa perawatan dan perbaikan kapal yang dilakukan oleh PT Kapuas Armada Sarana ini adalah untuk memastikan kapal–kapal perusahaan selalu dalam kondisi baik. Hal ini sangat berpengaruh terhadap perusahan-perusahan pemilik kapal seperti perusahan produksi minyak sawit, perusahaan batu bara dan lain lainnya. Perusahaan akan mengalami keterlambatan produksi sehingga hal ini juga dapat merugikan perusahan yang ada di indonesia maupun di luar negeri. Dengan adanya Perawatan dan perbaikan terhadap lambung kapal dapat menimalisir kerusakan dan menjaga kondisi kapal tongkang selalu dalam keadaan baik. Agar kapal tongkang siap pakai untuk melakukan pelayaran dan transportasi jalur laut akan selalu berjalan lancar. 

Berdarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk menuliskan teknis perawatan dan perbaikan lambung kapal sebagai tugas akhir.


Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalahnya adalah

Bagaimana cara mengindentifikasi kerusakan pada lambung kapal tongkang

Bagaimana melakukan perawatan pada lambung kapal tongkang

Bagaimana melakukan perbaikan pada lambung kapal tongkang


Batasan Masalah 

Batasan masalah tugas akhir ini adalah hanya membahas masalah cara perawatan dan perbaikan lambung kapal Tongkang As Glory 22 di PT Kapuas Armada Sarana Pontianak.




Tujuan Tugas Akhir

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah

 mengidentifikasi kerusakan lambung kapal tongkang

Mengetahui teknis perawatan pada lambung kapal tongkang

Mengetahui teknis perbaikan pada lambung kapal tongkang


Manfaat Tugas Akhir 

Manfaat yang ingin dicapai pada tugas akhir ini adalah 

Bagi penulis, dapat lebih memahami materi dari cara perawatan, identifikasi kerusakan dan proses perbaikan kapal. Sehingga menjadi bekal penulis untuk memasuki dunia kerja nantinya.

Bagi mahasiswa teknik mesin lainnya, menambah pengetahuan tentang perawatan dan perbaikan mesin khususnya pada lambung kapal



BAB II

LANDASAN TEORI

Definisi Perawatan

Perawatan adalah kegiatan yang terdapat didalam suatu sistem produksi dimana fungsinya terdapat objek dengan cara pemeliharaan, perbaikan, penggantian, pembersihan, penyetelan dan pemeriksaan. Tanpa adanya sistem perawatan yang sesuai, pihak perusahaan akan mengalami kerugian besar seperti mesin rusak dan tidak dapat berfungsi kembali, jumlah produk cacat meningkat, hingga kerugian material akibat seringnya mengganti komponen pada mesin. Oleh karena itu, penerapan perawatan pada proses produksi suatu perusahaan harus diperhatikan dengan seksama oleh bagian maintenance. (Assauri, 2008).

Ada beberapa difenisi perawatan, yaitu antara lain :

Menurut Thomas R Hoffmann 

“Perawatan seringkali dikaitkan dengan reparasi mesin dan peralatan yang mengalami kerusakan, tetapi tujuan perawatan yang paling prinsip adalah untuk mempertahankan mesin dan peralatan dapat beroperasi dengan baik dan mencegah terjadinya kerusakan”.

Menurut AS Hornby, perawatan merupakan ;

Maintain

Menjaga secara terus-menerus

Tetap dalam kondisi tertentu

Dukungan untuk mendapatkan keuntungan

Maintenance

Kegiatan untuk mempertahankan atau dipertahankan.

Breakdown

Keadaan yang menyebabkan pekerjaan/kegiatan terhenti (Misal mesin, power supply, dll)

Failure

Kurangnya keberhasilan atau tidak berhasil

Tidak mampu melakukan apa yang diperlukan

Keadaan yang tidak cukup

Deteriorate

Membuat atau menjadikan nilai lebih buruk atau berkurang

Repair

Membuat lebih baik ; Mengembalikan ke kondisi sempurna 

Menempatkan supaya benar ; Menebus untuk kesalahan

Tindakan perbaikan ; proses perbaikan

Prevent 

Menghentikan atau menghambat

Mendahului

Antisipasi 

Preventive

Melayani untuk mencegah

   Jenis-Jenis Perawatan 

Perawatan dibagi menjadi 2 yaitu perawatan pencegahan dan perawatan korektif. 

Perawatan pencegahan (preventive maintenance)

Menurut Ebeling, 1997. Preventive maintenance merupakan perawatan yang dilakukan secara terjadwal umumnya secara periodik. Preventive maintenance bertujuan untuk mencegah kerusakan mesin yang sifatnya mendadak, meningkatkan reliability, dan dapat mengurangi downtime (Assauri, 2008). 

Perawatan korektif (Corrective Maintenance)

Perawatan korektif (Corrective Maintenance) merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi kegagalan atau kerusakan yang ditemukan selama masa waktu preventive maintenance. Pada umumnya, Perawatan korektif  bukanlah aktivitas perawatan yang terjadwal, karena dilakukan setelah sebuah komponen mengalami kerusakan dan bertujuan untuk mengembalikan kehandalan sebuah komponen atau sistem ke kondisi semula.


Perawatan Terencana (Planned Maintenence)

Perawatan terencana adalah proses perawatan yang diatur dan diorganisasikan untuk mengantisifikasi perubahan yang terjadi terhadap peralatan di waktu yang akan datang. Dalam perawatan terencana terdapat instrument pengendalian dan instrument pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Perawatan terencana merupakan bagian dari instrument manajemen perawatan yang terdiri atas perawatan pencegahan dan perawatan korektif (Daryus, 2007).

Perawatan pencegahan adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa instrument yang dilakukan sebelumnya. Tujuannya untuk mencegah dan mengurangi kemungkinan suatu komponen tidak memenuhi kondisi normal. Pekerjaan yang dilakukan dalam perawatan pencegahan adalah mengecek, melihat, menyetel, mengkalibrasi, melumasi, dan pekerjaan lain yang bukan penggantian suku cadang berat.

Perawatan pencegahan membantu agar peralatan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan apa yang menjadi ketentuan pabrik pembuatnya. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup perawatan pencegahan dilakukan secara rutin dengan berdasarkan pada hasil kinerja alat yang diperoleh dari pekerjaan perawatan pencegahan atau adanya anjuran dari pabrik pembuat alat tersebut (Demmatacco, 2013).

Perbaikan merupakan perawatan alat, barang/benda sistem yang rusak. Pada dasarnya aktivitas yang dilakukan adalah perawatan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan. Kegiatan perbaikan sering disebut sebagai kegiatan reperasi. Perawatan korektif dapat juga didefinisikan sebagai perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi akibat tidak dilakukan perawatan pencegahan maupun telah dilakukan perawatan pencegahan tapi sampai pada suatu waktu tertentu fasilitas dan peralatan tersebut tetap rusak, jadi dalam hal ini kegiatan perawatan sifatnya hanya menunggu sampai terjadi kerusakan baru kemudian diperbaiki.

Perawatan Tak Terencana (Emergency Maintenance)

Perawatan tak terencana adalah jenis perawatan yang dilakukan secara tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan. Seringkali terjadi bahwa peralatan baru digunakan sampai rusak tanpa ada perawatan yang berarti, baru kemudian dilakukan perbaikan apabila akan digunakan. Dalam manajemen instrument perawatan, cara tersebut dikenal dengan perawatan tak terencana atau darurat (emergency maintenance). Pada umumnya metode yang digunakan dalam penerapan perawatan adalah metode darurat dan tak terencana.

Metode tersebut membiarkan kerusakan alat yang terjadi tanpa atau dengan sengaja sehingga untuk menggunakan kembali peralatan tersebut harus dilakukan perbaikan atau reperasi. Perawatan tak terencana jelas akan mengganggu proses produksi dan biasanya biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan jauh lebih banyak instrument dengan perawatan rutin.

Lambung Kapal Tongkang

 Lambung kapal merupakan bagian kapal yang berguna untuk memberikan daya apung kapal. Daya apung tersebut berfungsi sebagai kekutan dalam menompang yang berasal dari isi muatan kapal. 

Lambung kapal adalah bagian dari perahu atau kapal yang mencegah kapal dari tenggelam. Rancang bangun lambung kapal merupakan hal yang penting dalam membuat kapal. Karena akan mempengaruhi kondisi kapal dalam hal stabilitas, kecepatan, konsumsi bahan bakar,  kedalaman pelabuhan serta kedalaman alur pelayaran.



Gambar 2.1 lambung kapal tongkang

Spesifikasi Lambung Kapal Tongkang

       Bagian-bagian Lambung Kapal Tongkang ataralain side shell plate,  bottom plate. Side shell plate terbuat dari material marine plate atau plat khusus untuk kapal tongkang  mill steel Dengan Grade A. Dengan luasan yang berada di atas garis WDL yaitu daerah Underwater atau Bottom. Luas lambung keseluruhan adalah 3187,388 m. Dengan keterangan Underwater sebesar 2210,243 m dan luas Top Side sebesar 977,145 m ( Nusantara, 2019).

      Side Shell Plate


              Bottom

Gambar 2.2 side shell plate

Kerusakan yang sering terjadi pada Lambung Kapal Tongkang

Palat kapal berlubang karena karat. Pelat sekitar lubang diuji jika ternyata masih tebal maka pergantian pelat hanya sebagian kecil saja yaitu untuk penggantian plat yang berlubang saja dengan cara croping. Ukuran plat untuk croping minimum 300 X 300 mm. Jika hasil pengujian didapati ketebalan pelat sekitar lubung telah tipis, maka penggantian plat dapat diperluas sampai didapati batas ketebalan plat yang cukup.

Plat kapal berlung-berlubang dengan area yang cukup luas. Pergantian dapat dilakukan sesuai dengan besarnya area kerusakan atau jika kerusakan hampir mencapai ¾ bagian pelat dari 1 lembar pelat maka sebaiknya bagian pelat yang berlubang atau rusak diganti seluruhnya sampai batas sambungan antara pelat atau seam weld.

Plat dengan karat yang cukup tebal belum tentu harus diganti bara, pengujian ketebalan palt dengan menggunakan ultrasonic test jika ketebalan pelat telah berkurang dari 50% dari ketebalan yang seharus terpasang , maka plat harus diganti.

Plat mengalami deformasi atau terdesak kedalam . bagian yang mengalami deformasi atau cekungan yang terdalam diukur, jika deformasi mencapai kedalaman 2,5x tebal pelat (mm) atau  lebih  maka plat harus diganti dengan yang baru jika tidak mencapai 2,5 x tebal pelat (mm) dan bentuk deformasi tidak curam melainkan landai maka tidak perlu diganti.

Plat yang mengalami deformasi atau terdesak kedalam dengan cekungan mencapai 20 mm sebaiknya diganti. Kulit terlipat atau berbentuk gelombang yang bersusun walaupun tidak terdapat kebocoran sebaiknya diganti baru ( Tutu 2017).

Perawatan Dan Perbaikan Pada Lambung Kapal Tongkang

Secara umum perawatan dan perbaiakan lambung kapal tongkang yang dapat dilakukan meliput sebagai berikut:

Sandblasting.

 Proses sandblasting adalah proses penyemprotan abrasif material biasanya berupa  pasir silika atau steel grit dengan tekanan tinggi pada suatu permukaan. Proses ini umumnya digunakan untuk membersihkan permukaan baja yang akan dicoating. Pembersihan dengan abrasif, pada prinsipnya menggunakan peristiwa impact, partikel pasir yang berkecepatan tinggi menabrak permukaan baja. Akibatnya, kontaminan yang ada dipermukaan seperti karat, kotoran, debu, dan bekas coating bisa dibersihkan dari permukaan. Disamping membersihkan permukaan, proses sandblasting juga bertujuan untuk membuat kekasaran permukaan atau menciptakan profil. Sehingga daya rekat antara material coating dan benda kerja maksimal.  Proses sandblasting memiliki keunggulan yaitu lebih cepat dalam pengerjaannya, flexibel dalam mengikuti bentuk benda kerja yang berlekuk rumit dan lebih mudah untuk membentuk profil hasil kekasaran. Pembersihan dengan menggunakan sandblasting harus dilaksanakan dengan tepat ukuran sehingga efeknya tepat guna, sebab jika dilaksanakan secara berlebihan maka bukannya membersihkan permukaan, justru memperparah kedaan karena material menjadi rusak. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi produktivitas sandblasting terhadap material logam yaitu, ukuran butiran pasir, tekanan penyemprotan, sudut penyemprotan, waktu penyemprotan dan jarak penyemprotan. Salah satu aplikasi sandblasting pada industi migas yaitu untuk perawatan kilang seperti perbaikan atau pengeatan tangki. Sementara pada industri galangan kapal adalah proses pembersihan kapal namun penggunaan pasir silika untuk pembersiham kapal sudah dilarang karena menghasilkan debu yang berbahaya bagi kesehatan ( Gatotkaca,2010).




Gambar.2.3 prinsip kerja sandblasting

Sumber:Sulistyo dan Setyarini, 2011

Pengecatan badan kapal.

Pengecatan badan kapal berguna untuk melindungi kulit kapal dari proses pengkaratan dan juga binatang laut, karena hampir semua material penyusun kapal adalah logam (pelat baja). Mengingat daerah kerja kapal adalah di laut maka sifat logam (pelat baja) reaktif terhadap korosi. Sebelum melakukan pengerjaan pengecatan terlebih dahulu material yang akan dicat harus bersih dari kotorankotoran minyak maupun sisa-sisa cat dan debu. Karena apabila dilakukan sandblasting membutuhkan biaya yang cukup mahal apalagi pengecatan harus dilakukan seperti bangunan baru, maka proses pembersihan dari kotoran tersebut harus benar-benar bersih. Sebelum mulai pengecatan maka kapal dibersihkan terlebih dahulu dengan tujuan menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada kapal. Kapal sebagai alat transportasi air, maka dari itu sangat rentan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh air (korosi dan lapuk) maupun tumbuhan atau binatang laut yang menempel pada badan kapal yang tercelup air ( Ariyani, 2014).

Air pressure test.

Air pressure test merupakan pengujian kebocoran tanki, lambung dan pipa, menggunakan high air pressure. Pemeriksaan tangki pada penyambungan las di tiap-tiap sudut sambungan las dan pada bagian yang tersambung pada pipa , valve dan gasket. Pengujian ini menggunakan tejanan berkisar 0,2 psi. Proses ini pula  menggunakan bantuan cairan sabun berbusa untuk mendeteksi kebocoran yang timbul di karenakan adanya udara yang keluar dari tangki dengan timbulnya  gelembung busa sabun. 


Gambar 2.4 air pressure test.

Sumber:Tutu, 2014

Kemudian jika ada sambungan las yang tiba-tba muncul gelembung busa maka bagian tersebut harus di tandai sebagai isyarat bahwa tempat tersebut harus diperbaikai. (Herlina,Suprato dan Siswanto, 2018).

 Zinc Anode.

Zinc anode sebagai pelindung kapal dari korosi air laut sangat berguna untuk mencegah cepatnya lapisan baja berkarast. Zinc anode adalah logam zinc dalam bentuk batangan atau bentuk lain, ditempelkan ke bagian-bagian kapal yang rawan terhadap karosi air laut. Pada kapal tongkang 280 feet logam yang digunakan sebagai anoda korban untuk menghindari korosi pada kapal adalah zinc anode.

 Zinc anode adalah anti karat yang terbuat dari  timah dengan metode proteksi katodik yang bekerja dengan cara mengorbankan permukaannya yang memiliki banyak partikel elektronegatif untuk bereaksi dan reaksi tersebut dapat menghabiskan anoda sehingga pelat lambung kapal tetap terlindungi dari karat. Bentuk zinc anode bermacam – macam, namun secara umum berbentuk persegi dan silinder sesuai dengan bidang yang akan dilindungi.  Secara volume, zinc anode lebih banyak digunakan dibanding alumunium, ini disebabkan moderatnya sifat – sifat zinc anode, dan oksidasi yang lebih rendah dibanding logam alumunium. Untuk dapat memaksimalkan fungsi zinc anode terhadap korosi, maka penggunaan zinc anode harus diperiksa dan setelah periode waktu tertentu zinc anode harus diganti(Fransisca, Yuniarsih, 2018).

 Penggantian pelat.

Pada proses maintenance kapal dilakukan proses replating pelat baja,dimana proses replating pelat baja adalah  suatu proses dimana kapal melakukan pergantian pelat baru untuk menggantikan pelat lama yang telah mengalami penipisan pelat yang diakibatkan oleh korosi terhadap air laut yang perlu dilakukan perbaikan secara berkesinambungan untuk mempertahankan bagian-bagian kapal. Secara umum ,  replating pelat baja  ini bertujuan untuk proses pergantian pelat lama yang mengalami penipisan atau pengurangan ketebalan akibat korosi. Pergantian pelat ini diperlukan karena untuk perawatan dan perbaikan kapal, serta untuk menjadikan umur ekonomis kapal berubah. Replating pelat baja juga bertujuan sebagai umpan balik perawatan kapal yang akan datang sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Sering terjadi, kapal mengalami perubahan bentuk ( performance ), perubahan konstruksi, getaran yang berlebihan, dan kebocoran lambung bawah air. Umumnya dialami oleh kapal - kapal yang baru selesai menjalani pekerjaan replating, buka pasang intermediate, propeller shaft, ganti "I" atau"V" bracket dan lain sebagainya. Sekilas, perubahan tersebut memang tak terasa dan terlihat, tetapi bila diteliti dan diperiksa dengan seksama, dari transom buritan umpamanya, akan terlihat sedikit kemiringan kearah starboard side atau portside, pintu - pintu kamar yang sebelumnya mudah untuk buka tutup, sekarang sudah agak seret, bila dilakukan Inclination experiment / inclining test, titik berat kapal sudah berobah dari sebelumnya dan waktu dilakukan vibration test, getaran agak berlebihan, terjadi di kamar mesin dan ruang kemudi. Perubahan tersebut, ada yang langsung bisa diketahui setelah kapal diluncurkan dari dock, saat melakukan sea trial, atau setelah kapal melakukan pelayaran beberapa kali(Alim, 2013).






 Ultrasonic test.


Gambar 2.5 ultrasonic digital

Ultrasonic test adalah metode non destructive test  (NDT) menggunakan energi suara frekuensi tinggi (getaran ultrasonik) untuk melakukan proses pengujian atau proses pengukuran. Sebelum melakukan pengukuran pada pelat lambung kapal tongkang terlebih dahulu mengetuk Pelat. Untuk memastikan agar tidak sejajar dengan tulang kapal pada saat pengukuran. Pelat yang akan diukur terlebih dahulu dibersihkan dengan digerinda kemudian diberi couplant. Lalu menempelkan probe pada pelat yang akan diukur. Dengan diketahui kecepatan getaran maka getaran ultrasonic yang diterima kembali oleh probe tersebut akan menunjukan ukuran(Jokosisworo dan Yudo, 2012).



BAB III

METODE PENYELESAIAN TUGAS AKHIR

Tempat dan Waktu Pelaksaan Tugas Akhir

Tempat pelaksanaan peneyelesaian tugas akhir ini dilakukan di PT.Kapuas Armada Sarana. mulai dari bulan Juni hingga bulan Juli 2021.

Tahapan-tahapan Penyelesaian Tugas Akhir

Langkah-langkah untuk penyusunan tugas akhir dapat lihat pada gambar 3.1 Diagram Alir Tahap Penyelesaian TA.









              


         


       



                                                                         




Gambar 3.1 Diagram Alir Tahapan Penyelesaian TA

Penjelasan dari diagram alir di atas adalah sebagai berikut:

Tahap awal (mulai)

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi awal mengenai situasi perawatan lambung kapal dilakukan pada workshop yang selanjutnya digunakan sebagai dasar dari kelanjutan penulisan laporan Tugas Akhir. Dalam tahapan ini mencakup tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penulisan Tugas Akhir.

Studi literatur

Pada tahap ini dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan referensi-referensi yang berkaitan dengan perawatan terutama perawatan dan perbaikan lambung kapal dan referensi tentang perawatan dan perbaikan untuk digunakan sebagai bahan penulis Tugas Akhir.

Studi lapangan 

Pada tahap ini dilakukan proses pengambilan data tentang perawatan dan perbaikan lambung kapal yang dibutuhkan untuk proses penyelesaian tugas akhir dilaksanakan workshop. Pengambilan data baik berupa foto-foto dan wawancara tentang judul Tugas Akhir.

Perawatan dan perbaikan

Pada tahap ini berisikan pemeriksaan dan pembersihan terhadap plat Lambung Kapal Tongkang dengan melakukan Air Pressure Test dan Sandblasting pada pada tahap ini juga berisilan perbaikan plat yaitu dengan penggantian plat jika ada plat yang tidak lagi layak pakai selain itu juga dilakukan pengecatan untuk memperpanjang umur plat dan penggantian Zinc Anode.

Rekomendasi

Rekomendasi perawatan dan perbaikan merukan saran-saran penulis untuk meningkat kualitas perawatan lambung kapal tongkang yang harus dilakukan di PT. Kapuas Armada Sarana, Desa Kapur, Kecamtan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya berdasrkan teori perawtan dan Manual Book.

Selesai

Pada tahap akhir yang dilakukan adalah melakukan kesimpilan.

Alat-Alat yang digunakan pada saat melakukan perawatan dan perbaikan pada lambung kapal tongkang

Digital ultrasonic 

Digital ultrasonic adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur ketebalan plat pada lambung kapal dan digunakan untuk mendeteksi cacat yang ada dalam marerial uji. Jenis cacat yang bisa dideteksi adalah crack, incomplete fusion, incomplete penetration, slag, dan porosity.


Gambar 3.2 Digital Ultrasonic

Sandblasting

sandblasting berfungsi  untuk membersihkan lambung kapal tongkang dari material kontaminasi seperti karat, oli, cat lama, karang dan lain-lain.


Gambar 3.3 Sandlasting

Kompresor 

Dalam perawatan pada lambung kapal tongkang kompresor berfungsi pada saat tahap pengecatan, pengecekan kebocoran atau, air pressure test pembersihan atau sandblasting.


Gambar 3.4 Kompresor

Hos atau Slang

Selang atau hos ini berfungsi sebagai pengantar udara dan pasir pada saat melakukan pembersihan pada lambung kapal tongkang as glory 22 dengan menggunakan teknik sandblasting. Salng juga berfungsi sebagai pengantar udara paa saat melakukan pengecekan kebocoran lambung kapal.


Gambar 3.5 Hos Atau Selang

Trafo Las Smaw

dalam melakukan penggantian plat trafo las smaw berfungsi untuk menyambung plat baja pada lambung kapal pada saat melakukan penggantian palat dan sebagainya. 


Gambar 3.6 trafo las smaw


Las Karbit atau Las Gas Elpiji

Dalam penggantian plat pada lambung kapal tongkang as glory 22 las karbit atau las gas elpiji berfungsi untuk memotong plat lama pada lambung kapal  .


Gambar 3.7 Las Karbit Atau Las Gas Elpiji

Mesin Penyemprot Cat

Dalam pengecatan pada lambung kapal tongkang as glory 22 mesin penyemprot cat berfungsi untuk memprotkan cat cair dengan jumblah banyak.



Gambar 3.8 mesin penyemprot cat

Marker Atau Kapur 

marker atau kapur berfungsi sebagai penanda daerah kerusakan atau daerah yang telah dikukan perbaikan pada lambung kapal tongkang.


Gambar 3.9 Marker Atau Kapur

Penyemprot Air Sabun

Dalam pengecekan kebocoran penyemprot air sabun berfungsi untuk memprotkan air sabun untuk mendeteksi kebocoran pada lambung kapal tongkang. 


Gambar 3.10 Penyemprot Air Sabun

Air Pressure Gauge

Pressure gauge adalah salah satu part atau perkakas mesin produksi di industri yang mempunyai fungsi sebagai indikator dari ukuran suatu tekanan atau pressure suatu zat ( air, angin, steam, oli, dll ). Air pressure gauge digunakan Pada saat melakukan pengecekan kebocoran pada lambung kapal.



Gambar 3.11 Air Pressure Gauge


Topeng sandblasting.

Topeng sandblasting berfungsi untuk melindungi operator dari debu saat melakukan sandblasting.


Gambar 3.12 Topeng sandblasting

Bahan

Pasir Sandblasting

Pasir Sandblasting yang digunakan adalah pasir silika dengan ukuran Mesh 8-16


Gambar 3.13 Pasir Silika

Cat

Cat yang digunakan untuk pengecatan lambung kapal tongkang adalah cat minyak merk international.


Gambar 3.14 Cat Minyak Merk International

Thinner

Thinner yang digunakan untik mencampur cat adalah thinner merk inernational.


Gambar 3.15 Thinner Merk International

Sabun cair untuk pengujian.

Sabun cair yang digunakan untuk menguju kekedapan hasil pengelasan yaitu sabun cair pencuci piring (sunlight).


Gambar 3.16 Sabun untuk pengjuian

Data yang Dibutuhkan

Data – data yang dibutuhkan untuk acuan penulisan Tugas Akhir yang berjudul Perawatan dan perbaikan lambung kapal tongkang 

Foto – foto yang berkaitan dengan perawatan lambung kapal tongkang as glory 22.

Wawancara tentang perawatan lambung kapal tongkang AS glory 22.

Cara Kerja Penyelesaian Tugas Akhir

Dalam pembuatan laporan tugas akhir, penulis melewati beberapa tahapan yang dimulai dari tahap pengumpulan data dan buku – buku maupun jurnal yang berkaitan dengan perawatan lambung kapal tongkang AS Glory 22 sebagai referensi penulisan tugas akhir. Selain itu pengumpulan data juga melalui tahapan studi lapangan yaitu dengan melakukan wawancara kepada mekanik tentang materi yang berkaitan dengan perawatan pada lambung kapal tongkamg AS Glory 22 . Setelah tahapan pengumupulan data tentang perawatan lambung kapal pada kapal tongkang AS Glory 22 dirasa sudah cukup, penulis melanjutkan ke tahapan perawatan secara langsung guna menyesuaikan data yang didapat dari studi literatur maupun dari studi lapangan. Dari hasil perawatan lambung kapal tongkang AS Glory 22 secara langsung, penulis bisa mendapatkan hasil dan kerusakan yang terjadi juga bisa memberikan masukan mengenai perawatan lambung kapal pada kapal tongkang AS Glory 22.




BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.   Identifikasi kerusakan pada Lambung Kapal Tongkang

Tabel 4.1 identifikasi kerusakan lambung kapal tongkang

No

Kondisi Lambung Kapal Tongkang

Identifikasi


1

Laju kecepatan  kapal tongkang berkurang

Terjadi penumpukan karat dan karang pada lambung kapal


2

posisi kapal pada permukaan air miring

Salah satu lambung kapal bocor dan terisi air


3

Waktu perawatan yang telah ditentukan

Jadwal perawatan kapal tongkang 2-4 tahun dari produksi harus dilakukan perawatan 


4.2.   Perawatan dan perbaikan lambung kapal tongkang 

Perawatan lambung kapal tongkang As Glory 22 dilakukan dengan cara pemeriksaan pada saat kapal tongkang docking. Pemeriksaan dilakukan pada setiap bagian-bagaian lambung kapal untuk mengidentifikasi kerusakan lambung kapal.


Gambar 4.1 Kapal Tongkang sebelum dilakukan perawatan

  Perawatan lambung kapal diperlukan agar pelat pada lambung kapal tidak cepat mengalami kerusakan. Jenis perawatan yang dilakukan adalah preventive maintenance dan corrective maintenance  pada kapal tongkang AS Glory 22 adalah sebagai berikut.


Pemeriksaan ketebalan pelat

Pemeriksaan ketebalan pelat atau pengukuran ketebalan pelat pada lambung kapal umumnya dilaksanakan pada saat kapal tongkang docking. Korosi dan gesekan pada lambung kapal tongkang pada saat kapal beroperasi menyebabkan pengurangan ketebalan pelat lambung kapal tongkang. Pemerikasaan ketebalan pelat lambung kapal tongkang dilakukan menggunakan metode ultrasonic test. Metode ini dilakukan untuk memastikan keadaan pelat lambung kapal tongkang masih layak atau tidak.


Gambar 4.2 Pengukran ketebalan pelat menggunakan alat ultrasonic digital.

Cara pemeriksaan ketebalan pelat menggunakan metode ultrasonic test digital sebagai berikut:

 Ketuk pelat menggunakan palu untuk mencari posisi pelat yang tidak sejajar dengan tulang kapal.

Bersihkan pelat menggunakan gerinda pada area yang akan diperiksa ketebalanya.

Lakukan pengukuran dengan mempelkan probe pada pelat yang telah dibersihkan. Hasil pengukuran menunjukan ketebalan pelat 8,2 mm yaitu masih berada pada batas yang diperbolehkan dang ukuran utama pelat 10 mm. Jika sudah mencapai 5 mm maka pelat akan diganti. Pelat yang masih berada dibatas yang diperbolehkan tidak perlu diganti.

Pemeriksaan pelat yang mengalami deformasi atau terdesak ke dalam

Pelat mengalami deformasi atau terdesak kedalam. Jika deformasi berbentuk curam dan kedalamannya mencapai 20 mm sebaiknya di ganti. Pelat yang terlipat atau berbentuk gelombang yang bersusun walaupun tidak terdapat kebocoran sebaiaknya diganti baru.

Cara pemeriksaan pelat yang mengalami deformasi atau terdesak kedalam adalah sebagai berikut:

Periksa ke seluruhan bagian lambung kapal tongkang. Jika menemukan pelat yang mengalami deformasi atau terdesak ke dalam maka lakukan pengukuran.

Lakukan pengukuran pada pelat yang mengalami deformasi atau terdeak kedalam menggunakan mistar baja dan meteran.


Gambar 4.3 pengukuran pelat yang mengalami deformasi.

Hasil pengukuran menunjukan 25 mm maka pelat harus dilakukan penggantian pelat baru. Pelat yang akan diganti akan ditandai menggunakan kapur.

Pembersihan plat pada lambung kapal 

Pembersihan pelat dilakukan dengan menggunakan sandblasting untuk menghilangkan karat dan cat yang telah keropos. Pada proses ini  harus memakai APD khusus seperti helm sandblasting, masker debu, pelindung telinga, wearpack/ blast apron, sarung tangan kulit, sepatu safety. karena penyemprotan pasir ini dapat mengkibatkan debu halus yang dapat mengganggu pernafasan. Prinsip kerja sandblasting yaitu kompresor berfungsi sebagai sumber tenaga untuk menghasilkan angin kemudian selang satu dilewatkan menuju blasting pot dan selang kedua dilewatkan menuju nozzle lalu udara bertekanan dan pasir keluar melalui nozzle menuju obyek material yang dituju. Proses pembersihan dilakukan dengan cara penembakan partikel abrasif ke suatu permukaan pelat sehingga terjadi tumbukan atau gesekan. Kemudian permukaan pelat akan menjadi bersih dan terbentuk profil kekasaran.

Cara melukukan pembersihan pada pelat lambungn kapal tongkang dengan  metode sandblasting adalah sebagai berikut:

masukan pasir ke bak pasir.


Gambar 4.4 bak pasir sandblasting

Masukan pasir kedalam bak pasir sandblasting hingga penuh dan sambungkan  slang kompresor bak pasir lalu tutup bak pasir tersebut.

Pemasang selang dari kompresor ke bak pasir


Gambar 4.5 memasang selang

Hubungkan selang kompresor ke bak pasir sebelum menghidupkan kompresor untuk mempermudah pemasangan selang.

Hidupkan kompresor. 


Gambar 4.6 Kompresor

Pastikan kompresor sampai 7 bar agar penyemprotan memiliki tekanan tinggi.

penyemprotan pasir pada plat lambung kapal

lambung kapal                     nozzel

                                       Gambar 4.7 proses sandblasting

Penyemprotan pasir untuk menghilangkan karat dan cat lama yang menempel pada lambung kapal tongkang.

Hasil dari pembersihan pelat lambung kapal tongkang.

            

Sebelum dilakukan sandblasting sesudah dilakukan sandblasting                  (A)         (B)

Gambar 4.8 pelat lambung kapal tong (A) sebelum dilakukan sandblasting (B) sesudah dilakukan sandblasting


Penggantian pelat pada lambung kapal

Penggantian pelat baja adalah suatu proses dimana kapal melakukan pergantian pelat baru untuk menggantikan pelat lama yang telah mengalami penipisan dan deformasi atau terdesak kedalam.

Cara penggantian pelat pada lambung kapal tongkang adalah sebagai berikut:

 Pemotongan plat 

Pemotongan pelat ini menggunakan lampu potong atau las gas elpiji. Pemotongan pelat yang telah ditandai dengan kapur pada saat melakukan pengukuran ketebalan pelat. Tujuan pemotongan pelat ini untuk menghilangkan pelat yang mengalami deformasi atau terdesak kedalam.


Gambar 4.9 lambung kapal dengan kondisi plat yang telah dipotong

pemasangan pelat baru 

                                  pelat baru

Gambar 4.10 pemasangan plat baru

Pemasangan pelat baru ini menggnakan las listrik jenis SMAW.

Hasil pemasangan pelat baru ini akan dilakukan pengujian kekedapan sambungn pengelasan untuk memastikan tidak ada kebocoran pada sambungan las pada lambung kapal tongkang.


Pengujian kekedapan pengelasan

Setelah semua pekerjaan pengelasn pelat selesai maka dilakukan  pengujian terhadap kekedapan dari hasil pengelasan. Jenis metode pengujian kekedapan pengelasan yaitu metode air pressure test. Metode ini menggunakan udara bertekanan tinggi.

Cara melakukan pengujian kekedapan hasil pengelasan adalah sebagai berikut:


 Pasang tutup Manhole

Pemasangan Manhole ini bertujuan untuk menutup bagain lubang lambung kapal tongkang yang akan diuji kekedapanya. Dengan cara memasang  karet atau perapat terlebih dahulu. Lalu pasang tutup manhole dan megnencangkan baut-baut pengunci dengan kenci inggris agar udara tidak dapat keluar saat melakukan pengisian udara bertekanan.


                       Gambar 4.11 Penutupan Manhole

Pasang flange penutup dan pengisi

Pasang flange penutup untuk menutup pipa udara yang berhubungungan dengan lambung kapal tongkang. Dengan cara pasang pakin terlebih dahulu lalu pasang flange penutup dan kencangkan buat pengunci dengan menggunkan kunci inggris. Hal ini bertujuan agar udara tidak dapat keluar memlau pipa udara pada saat melakukan Press Test pada bagian lambung kapal Tongkang.

Kunci inggris                 flange penutup

Gambar 4.12 Pemasangan Flange Penutup

Pemasangan flange pengisi ini bertujuan untuk mempermudah pemasangan koneksi sambungan Compresor. Pada saat pengisian udara dari Compresor melalui pipa udara  dengan cara pemasangan sama seperti pemasangan flange penutup. Dengan diawali pemasangan pakin terlebih dahulu lalu barulah pasang flange pengisi lalu kencangkan dengan baut pengunci.

Kunci inggris       flange pengisi

Gambar 4.13 Pemasangan Flange Pengisi

Memasang koneksi sambungan Compresor ke flange pengisian

Koneksi sambungan ini  berfungsi menyambungkan Compresor dengan flange pengisi   yang terpasang pada pipa udara. Setelah pemasangan semua alat telah selesai maka dilakukan pengisian udara kelambung kapal. Dengan menggunakan compresor hingga mencapai 0,2 bar jika pengisian sudah memcapai ukuran yang di inginkan. Maka Selanjutnya kunci valve udara compresor agar udara yang masuk tidak berlebihan. Jika pengisian udara berlebihan maka akan terjadi kerusakan yang parah seperti terjadi retak pada plat lambung kapal akibat tekanan udara terlalu besar.


Gambar 4.14 Sambungan Koneksi Compresor

Memasang Pressure Gauge

Pressure Gauge yang di dipasang pada koneksi sambungan bertujuan untuk mengetahui tekanan udara yang telah diisi pada lambung kapal tongkang denagan tekanan 0,2 bar maksimal untunk lambung kapal. Tekanan udara pada lambung kapal tongkang harus selalu 0,2 bar agar memaksimalkan pengecekan kebocoran. Dikoneksi sambunagn kompresor ini harus ada salah satu anggota Quality Control untuk menjaga tekanan udara agar tetap stabil. Jika berlebihan maka dapat mengakibat kan lambung kapal tongkang pecah dan terjadi retakan pada plat. Jika kurang dari 0,2 bar maka pengecekan kurang maksial. Kebocoran yang kecil tidak akan kelihatan pada saat penyemprotan air sabun.


Gambar 4.15 Pressure Gauge


Penyemprotan air sabun pada bagian pengelasan

Bagian yang diberi cairan sabun tentunya pada sambungan las lambung kapal tongkang. Pekerjaan ini bertujuan mempermudah membaca atau mendeteksi kebocoran pada lambungan kapal tongkang tersebut. Dengan ciri-ciri kobocoran yaitu keluarnya gelembung sabun atau busa.  Jika terjadi hal tersebut maka sambunagn las dinyatakan bocor.

Sambungan pengelasan         

Gambar 4.16 Penyemprotan Air Sabun

Menandai lokasi kebocoran

Apabila terdapat kebocoran pada sambungan las maka akan tampak busa/gelembung yang keluar dari bagian yang bocor. Tandai lokasi-lokasi kebocoran tersebut dengan menggunakan marker/kapur. Bagian yang bocor akan di perbaiki. Jika sudah tidak dintemukan gelembung atau busa sabun pada sambungan las. Pada lambung kapal tongkang maka dinyatakan lambung kapal tongkang tidak mengalami kebocoran dan lulus uji Qality Control. 

                                bagaian yang bocor

Gambar 4.17 Sambungan las yang bocor

Pengecatan

Setelah menyelesai pengujian kekedapan maka pekerjaan selanjutnya adalah pengecatan. Fungsi dasar pengecatan adalah mencegah korosi. Korosi pada lambung kapal dapat menurunkan kualitas material yaitu kekuatanya akan berkurang

Cara melakukan pengecatan pada lambung kapal tongkang adalah sebagai berikut:

Pencapuran cat dengan tiner.

cat yang telah di campur thiner      thinner

Gambar 4.18 Pencampuran cat dengan thinner

Pencampuran cat dengan tiner ini bertujuan untuk mengencerkan cat. Pada tahap awal pengecatan atau lapisan pertama, buatlah campuran cat yang sedikit kental.

Pemasangan mesin penyemprot cat.

Mesin penyemprot cat          cat yang siap disemprotkan

Gambar 4. 19 pemasangan mesin penyemprot cat

        Pasang selang penyedot ke dalam ember yang berisi cat yang telah di campur thinner. Lalu hubungkan mesin penyemprot cat dengan kompresor yang telah di hidupkan. Barulah pengecatan siap di lakukan.

Penyemprotan cat. 

 Lambung kapal yang telah dicat  bagain belum dicat

Gambar 4. 20 Penyemprotan cat pada lambung kapal

Pengecatan menggunakan sprey gun yaitu bekerja dengan menggunakan tekan  udara kompresor untuk mengaplikasikan cat. Yang diotomatiskan pada plat lambung kapal. Hal ini dapat menyebabkan debu cat yang membahayakan kesehatan pernapasan manusia maka dari itu pengoperasian dengan cara sprey gun harus menggunakan masker atau penutup wajah. 




Penggantian zinc anode

Pemasangan zinc anode ini setelah melakukan pengecata. Pemasangan zinc anode bertujuan untuk melindungi kapal dari korosi dan mencegah cepatnya pempukan karang. Zinc anode adalah logam zinc dalam bentuk batangan, ditempelkan pada bagian-bagian lambung kapal yang rawan terhadap korosi.

                             zinc anode   bottom plate

Gambar 4.21 Pemasangan zinc anode

Zinc anode dipasang pada lambung kapal pada bagian bottom plate yang berkontak langsung dengan air laut dengan cara pemasangan dengan menenpelkan dengan menggunakan pengelasan. Jumlah zinc anode yang dibutuhkan pada kapal tongkang untuk tempat-tempat kritis yaitu 30 buah masing-masing dipasang 15 buah untuk lambung sebelah kiri dan 15 buah untuk lambung sebelah kanan.

Pembahasan

Setelah melakukan identifikasi kerusakan pada lambung kapal tongkang maka dilakukan perawatan dan perbaikan pada lambung kapal tongkang tersebut. Kondisi kapal tongkang terjadi penumpukan karat dan karang. Maka dilakukan pembersihan pada lambung kapal tongkang dengan metode sandblasting. Sedangkang pelat kapal yang mengalami kebocoran akibat deformasi atau terdesak kedalam akan dilakukan penggantian pelat. Kapal tongkang yang sudah berumur antara 2 tahun sampai 4 tahun dari harus melakukan docking. Lama waktu peawatan yang dilakukan 3 bulan samapai 6 bulan sudah selsai. 


Gambar 4.22 Kondisi Kapal Tongkang setelah melakukan perawatan

Selama melakukan Perawatan dan perbaikan lambung kapal tongkang  mengalami kendala yang menghambat pekerjaan yaitu cuaca yang tidak mendukung seperti hujan deras. Pekerjaan perawatan dan perbaikan ini dilakukan dilapangan terbuka maka terjadi hujan deras sehingga pekerjaan tidak dapat dilanjutkan.


















BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

 Perawatan yang dilakukan pada lambung kapal tongkang As Glory 22 yaitu dimulai dengan melakukan pengecekan dan pembersihan pada pelat lambung kapal. hasil pengecekan yang dilakukan menunjukan beberapa kerusakan seperti ketebalan pelat yang telah menipis yang di akibatkan oleh korosi dengan hasil pengukuran 8 mm. Kondisi ini masih berada pada batas yang diperbolehkan.

Perawatan yang dilakukan berupa pengecekan dan pembersihan. Pengecekan yang dilakukan terhadap lambung kapal tongkang yaitu pengukuran ketebalan pelat menggunakan metode ultrasonic test. Pembersihan yang dilakukan pada lambung kapal yaitu pembersihan pelat dari karat dan cat yang telah keropos dengan metode sandblasting.

Perbaikan dilakukan pada pelat lambung kapal yang mengalami deformasi atau terdesak kedalam, yaitu melakukan penggantian pelat dengan cara dilas. Selain itu pelat yang telah dialakukan sandblasting dilakukan pengecatan.

Untuk mencegah terjadinya laju korosi maka dilakukan penempelan zinc anode pada lambung kapal sebanyak 30 buah dengan cara dilas.

Quality control terhadap lambung kapal setelah pengelasan yaitu dalakukan pengecekan kekedapan dengan metode air pressure test.

Saran

Saran yang ingin penulis rekomendasikan tentang perawatan dan perbaikan pada lambung kapal tongkang AS GLORY 22 adalah:

Pada saat melakukan pembersihan karat pada lambung kapal tongkang dengan metode sandblasting sebaiknya dilakukan pada saat parapekerja lainya istirahat. Karena pekerjaan ini mengakibatkan debu yang dapat menggangu pernapasan dan membuat kebisingan.

Pada saat melakukan pengecatan sebaiknya disediakan tempat khusus yang dapat melindungi dari hujan dan ketika panas atapnya dapat dibuka.






























DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Perawatan dan Perbaikan. Arkola Offset.Yogyakarta. 


Daryus, 2007.Diktat Kuliah Manajemen Pemeliharaan Mesin, Jakarta: Universitas Darma Persada, 2007.


Demmatacco, Soeparman, Soenoko. 2013. Optimalisasi Sistem Perawatan dan Perbaikan Terencana Mesin Produksi berdasarkan Analisis Keandalan pada PLTD Hatiwe Kecil Kota Ambon. Jurnal Rekayasa Mesin Vol 4, No. 2 : 141-146.

Satria Nusantara. Analisa. 2019. Kebutuhan Matrial Sandblasting Dan Paiting Pada Reparasi Pengecatan Kapal Tongkang Bahari Perdana 015; Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 2019.

Smith tutu. 2017. Reparasi lambung kapal. http://smithsip.blogspot.com/2015/07/kontruksi-tongkang.html?m=1. Diakses pada tanggal 20 maret 2021

Firda Herlina, M.Suprato, Siswanto. 2018. Analisis. teknis pengujian kekedapan pengelasan pada tangki tongkang dengan membandingkan metode Chalk, Air Pressure Test dan Vacum:Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Ilsam Kalimantan Muhammad Aryad Al- Banjari Banjarmasin.

Afif gatotkaca. 2010. Pembersihan lambung kapal. http//afifgatotkaca.blogspot.com. diakses pada tanggal 21 juli 2021.

Zulfaidah Ariyani. 2014. Kajian Reparasi Pengecatan Pada Lambung Kapal (Studi Kasus Km. Kirana 3)

Post a Comment for "Perawatan dan perbaikan kapal tongkang"